![](https://kampungpasarmodal.com/upload/11ca21f04b-home-banner.jpg)
CLOSE
DOMESTIC MARKET REVIEW IHSG
[Resistance : 7000] [Pivot : 6920] [Support : 6830]
Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam, ketika mayoritas indeks di Eropa melemah di perdagangan Jumat (10/2). Terdapat dua fokus utama pelaku pasar yang mempengaruhi fluktuasi indeks-indeks global di pekan lalu. Pertama adalah bagaimana pasar memandang arah kebijakan The Fed, serta respon dan antisipasi terhadap rilis kinerja keuangan FY2022. Meski mayoritas mencatatkan kinerja di atas ekspektasi, namun hal ini juga disebabkan oleh kecenderungan ekspektasi rendah atau kondisi low-base di 2021. Dengan demikian, sentimen ke pasar relatif mixed.
Untuk pekan ini, pelaku pasar mengantisipasi data inflasi AS di Januari 2023 (14/2) yang merupakan salah satu indikator utama yang menentukan arah kebijakan The Fed. Sebelumnya, Kepala The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi telah menurun akan tetapi kekhawatiran pengetatan The Fed masih akan lebih agresif membayangi pelaku pasar.
Mempertimbangkan sentimen eksternal di atas, IHSG diperkirakan masih bergerak dalam area konsolidasi 6830-6960 pada pekan ini. Sementara sentimen dalam negeri adalah antisipasi rilis data Neraca Perdagangan serta data ekspor dan impor Januari 2023 pada pekan depan (15/2). Pelaku pasar juga mengantisipasi RDG BI pekan depan (16/2). Kedua data tersebut diharapkan dapat mendorong penguatan nilai tukar Rupiah ke bawah Rp15,000/USD. Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah berada di Rp15,130/USD per Jumat (10/2) sore. Top pick di pekan ini diantaranya ESSA, MDKA, BRIS, TLKM dan ASII.
POINTS OF INTEREST
• Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam, ketika mayoritas indeks di Eropa melemah di perdagangan Jumat (10/2).
• Pelaku pasar mengantisipasi data inflasi AS di Januari 2023 (14/2).
• Sebelumnya, Kepala The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi telah menurun akan tetapi kekhawatiran pengetatan The Fed masih akan lebih agresif membayangi pelaku pasar.
• Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi rilis data Neraca Perdagangan serta data ekspor dan impor Januari 2023 pada pekan depan (15/2).
• Selanjutnya, pelaku pasar mengantisipasi hasil RDG BI (16/2). RDG BI menaikan sukubunga acuan sebesar 25 bps di Januari 2023 untuk mengantisipasi kenaikan The Fed Rate di awal Februari 2023.
• Kami perkirakan BI akan kembali menaikan sukubunga acuan sebesar 25 bps di Februari.
• IHSG diperkirakan masih bergerak dalam area konsolidasi 6830-6960 pada pekan ini.
• Top picks : ESSA, MDKA, BRIS, TLKM dan ASII.
MARKET NEWS
ELPI PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk
Anak usaha PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) yakni PT ELPI Nusantara Armada (ENA) telah memperoleh pinjaman sebesar Rp16 miliar dari Bank OCBC NISP. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan Kapal jenis Tug & Barge milik ENA yang akan digunakan sebagai operasional kegiatan usaha Perusahaan. AGII PT Samator Indo Gas Tbk PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) telah memperoleh dana sebanyak Rp132,676,600 atau 67,900 lembar di harga Rp1,954 per lembat dari hasil buy back untuk periode 4 Januari 2023. Maka akumulasi pengalihan kembali saham hasil buy back yakni sebanyak 1,516,000 lembar saham, sehingga perolehan dana diperkirakan sebanyak Rp2,962,264,000. Sedangkan, jumlah saham hasil buy back yang belum dialihkan sebanyak 21,484,000 lembar saham.
ADMF PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) membukukan penurunan pendapatan menjadi Rp8.34 triliun (-3.58%) di 2022. Di sisi lain, laba sebelum pajak tercatat naik menjadi Rp2.04 triliun (+27.50%) pada periode yang sama. Sejalan dengan kenaikan tersebut, laba tahun berjalan tercatat meningkat menjadi Rp1.61 triliun (+33.06%) di 2022.
MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyiapkan anggaran capex sekitar US$370 juta pada 2023. Capex tersebut akan digunakan untuk program Medco E&P pada 2023 dan fully intergrated Corridor Medco organisation.
BRIS PT Bank Syariah Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan menyalurkan kredit usaha rakyat
(KUR) senilai Rp 3 triliun di Provinsi Aceh tahun 2023. Sedangkan total KUR yang tersalurkan tahun lalu mencapai Rp 2,79 triliun. Dari sisi kinerja, BSI Regional Aceh membukukan aset sebesar 18,32 triliun atau tumbuh 11,98% year on year (yoy) di akhir
2022. Berikut peningkatan pembiayaan 15,19% (yoy) menjadi 16,94 triliun dan dana
pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 16,10 triliun yang naik 10,45% (yoy).